Peta Situs |
Kerjasama |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 569 |
![]() | Kemarin | 1119 |
![]() | Minggu ini | 2632 |
![]() | Minggu Terakhir | 6899 |
![]() | Bulan ini | 9531 |
![]() | Bulan Terakhir | 33798 |
![]() | Semua hari | 1141086 |
Capai Swasembada dengan Memanfaatkan Anomali Iklim |
![]() |
![]() |
![]() |
Berita |
Oleh Margaretha |
Selasa, 25 Juli 2017 14:45 |
Samarinda (24.07.2017) Anomali Ilkim yang tidak menentu seperti sekarang ini membuat petani menjadi kesulitan dalam memprediksi iklim untuk menentukan budidaya tanaman yang akan dikembangkan sehingga sangat berdampak kepada produktivitas pertanian. Menanggapi hal tersebut BPTP Balitbangtan Kalimantan Timur bertempat di auditorium melaksanakan sosialisasi Kalender Tanam (Katam) terpadu. Sosialisasi di pimpin langsung oleh Kepala BPTP Kaltim (Dr. Ir.M.Hidayanto, MP) dan dihadiri oleh dinas yang terkait dengan pertanian, PPL, TNI serta Dekan Fakultas Pertanian dari beberapa universitas. Kegiatan sosialisasi Katam yang berbarengan dengan pertemuan Perhimpunan Meteorologi Indonesia (Perhimpi) Kalimantan Timur bertujuan untuk menyampaikan prakiraan musim tanam 2017 serta antisipasi yang akan dilaksanakan. “Pertanian kedepan tidak boleh tergantung pada kebiasaan akan tetapi harus memafaatkan iklim serta inovasi dan teknologi dalam mendukung swasembada pangan. Penentuan pola tanam, varietas serta penanganan terhadap tanaman yang akan dikembangkan juga sangat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh” Ujar M.Hidayanto MP dalam sambutannya. Pada kesempatan tersebut juga dihadirkan pengamat organisme penyakit tanaman (OPT) dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Kalimantan Timur (Ir. Heru Gendroyono). Beliau menjelaskan tentang hama serta cara penanggulangan OPT sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur dan baik.Diantaranya dengan melakukan tanam serempak dan budidaya tanaman diluar musim (off-season). Diakhir pertemuan M.Hidayanto menyampaikan bahwa informasi mengenai perkiraan musim tanam, musim kemarau serta inovasi teknologi yang ada, diharapkan dapat disebarluaskan kepada teman (pelaku usaha tani) di daerah. Dukungan serta partisipasi aktif dari semua pihak sangat menentukan dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia Khususnya di Kalimantan Timur.
|