Peta Situs |
Kerjasama |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 809 |
![]() | Kemarin | 974 |
![]() | Minggu ini | 6784 |
![]() | Minggu Terakhir | 6899 |
![]() | Bulan ini | 13683 |
![]() | Bulan Terakhir | 33798 |
![]() | Semua hari | 1145238 |
Ubah Limbah Jadi Kemasan Ramah Lingkungan |
![]() |
![]() |
![]() |
Berita |
Oleh admin |
Senin, 29 Juni 2015 10:56 |
Limbah pertanian dikembangkan menjadi kemasan ekonomis baik biofoam maupun plastik yang bersifat degradable (bisa diurai bakteri). Disini digunakan teknologi thermopressing. Adonan pati, serat dan bahan aditif lain dicampur dengan komposisi tertentu itu ditambahkan cairan hingga mencapai 50%. “Adonan selanjutnya dicetak pada suhu 170-1800C selama 2-3 menit. Biofoam ini memiliki kuat tekan dan tarik yang lebih baik dibandingkan styrofoam (31,80 N/mm2 dan 52,64N/mm2)”, kata pakar teknologi nano Balitbangtan, Sri Yuliani. Peneliti Balai Besar Pascapanen itu menjelaskan inovasi kemasan biofoam mampu menjadi alternatif pengganti stryfoam yang terbuat dari bahan baku alami. Campuran pati dengan serat untuk memperkuat strukturnya ini dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk sesuai kebutuhan. Proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti benzena dn styrene yang bersifat karsiogenik. Dengan begitu produk ini ramah lingkungan karena mudah terurai oleh alam dan aman untuk kesehatan tubuh. Menurut dia, teknologi nano juga digunakan dalam inovasi kemasan plastik yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Plastik ini memiliki sifat fisik dan mekanis serta biodegradibilitas yang lebih baik dengan penambahan nanoselulosa. Penggunaan kemasan baru ini akan mampu mengatasi berbagai masalah, dengan cara memodifikasi sifat-sifat yaitu meningkatkan sifat barrier (mekanikal, kimia dan microbal). Dengan demikian isi kemasan (pangan) tidak cepat kering dan terlindungi dari kontaminasi bakteri, bahan kimia, oksigen, uap air dan cahaya. Hal ini membuat kualitas pangan bertambah baik dan tahan lebih lama, selain itu kemasan menjadi lebih baik karena mampu melindungi mutu kesegaran dan keamanan pangan serta tingkat kepraktisannya lebih tinggi. Sumber : sains indonesia edisi mei 2015 Artikel terkait : |