Peta Situs |
Kerjasama |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 561 |
![]() | Kemarin | 944 |
![]() | Minggu ini | 4577 |
![]() | Minggu Terakhir | 6899 |
![]() | Bulan ini | 11476 |
![]() | Bulan Terakhir | 33798 |
![]() | Semua hari | 1143031 |
Mewujudkan Kemandirian Pangan melalui Lahan Eks Tambang |
![]() |
![]() |
![]() |
Berita |
Oleh Margaretha |
Selasa, 10 Maret 2015 06:25 |
Embalut, 5 Maret 2015, Demi memacu peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai menuju kemandirian pangan, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ir. Hari Priyono, Msi, menghadiri rapat koordinasi Pangan Terpadu hortikultura se-kalimantan Timur. Acara di buka langsung oleh Gubernur Kalimatan Timur (Awang Faroek Ishak) dan dihadiri oleh Pangdam VI Mulawarman (Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.IP) seluruh SKPD terkait, para Dandim, perwakilan dari universitas yang ada di Kalimantan Timur dan BPTP Kaltim. Pencapaian target perlu dukungan dari semua pihak tidak hanya petani, tetapi TNI juga turut terlibat secara langsung sehingga dapat memacu petani dalam meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Kementerian Pertanian juga mendukung perbaikan irigasi dan dukungan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit/benih, pestisida dan alsintan. Setelah menyaksikan penandatangan perjanjian Pencapaian UPSUS antara Gubernur dengan Pangdam VI Mulawarman, Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi Lahan Eks Tambang batubara di Desa Embalut, Kec. Tenggarong Seberang, Kab. Kutai Kartanegara. Kepala BPTP Kaltim, Dr. Ir. M.Hidayanto MP turut mendampingi serta memberikan penjelasan proses serta tantangan yang dihadapi selama mengelola lahan eks tambang untuk pertanian tersebut. Pengelolaan Lahan eks tambang pada tahun pertama dan kedua butuh kesabaran serta perlakuan khusus untuk memulihkan kadar unsur hara, sehingga di tahun ketiga dapat menghasilkan produksi pertanian yang baik. Kegiatan ini tentu saja dapat terlaksana dengan baik karena adanya kerjasama dengan Pemerintah Daerah, pihak perusahaan tambang dan kelompok tani, jelas Hidayanto. Perkembangan kegiatan di lahan eks tambang ini cukup mengesankan dan kelak dapat dijadikan sebagai agroteknopark. Kegiatan yang telah dilaksanakan ini harus dapat dituangkan dalam bentuk tulisan agar dapat dipelajari dan diterapkan di daerah lain sehingga kemandirian pangan dapat terwujud, ujar Hari Priyono. Artikel terkait : |