Peta Situs |
Kerjasama |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 809 |
![]() | Kemarin | 974 |
![]() | Minggu ini | 6784 |
![]() | Minggu Terakhir | 6899 |
![]() | Bulan ini | 13683 |
![]() | Bulan Terakhir | 33798 |
![]() | Semua hari | 1145238 |
Peningkatan Kualitas Hasil Tanaman Jeruk Melalui Teknologi Budidaya Yang Tepat |
![]() |
![]() |
![]() |
Oleh Nurbani | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kamis, 07 Agustus 2014 09:27 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1. Pemilihan lokasi
Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah (≤ 400 m dpl) : pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula dan Madura. Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di dataran tinggi (≤ 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam Madu.
Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan), suhu 13 - 35°C (optimum 22 - 23°C), curah hujan 1.000 - 3.000 mm/th (optimum 1.500 - 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 - 6 bulan (optimum 3 - 4 bulan berturut-turut).
Lahan ideal yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6. Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman dan sebaliknya tanaman akan kekurangan jika pH diatas 7.
2. Pemilihan Benih Benih bermutu baik memiliki kriteria : hasil okulasi mata tempel dari Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) pada batang bawah Japansche Citroen (JC) di dalam polibag, berlabel, tinggi tanaman ± 75 cm, dan pertumbuhan serta perakarannya normal.
3. Penyiapan lahan dan pemeliharaan a. Pengolahan Tanah dan penanaman. Sebelum tanam, lahan dibebaskan dari batuan dan pohon besar. Untuk lahan sawah dan pasang surut, bidang tanam diolah menjadi surjan atau tukungan (gundukan = Jawa), sedangkan di lahan kering dibuat lubang tanam (dalam = 0,75 m, lebar atau panjang = 0,6 m). Jarak tanam 5 x 4 m2 (jeruk keprok), 5 x 6 m2 (jeruk manis), dan 6 x 7 m2 (pamelo). Baris tanam diatur sejajar arah timur – barat agar penyebaran sinar matahari optimal. Penutup lubang tanam dicampur pupuk kandang ± 20 kg/lubang atau dibuat campuran 3 bagian tanah + 1 bagian pasir + 2 bagian pupuk kandang jika tanahnya berat. Tambahkan 1 kg dolomite jika pH tanah < 5,5. Awal musim hujan adalah saat paling tepat untuk penanaman di lahan kering. Setiap pohon dipasang ajir agar tanaman tetap tegak saat angin kencang. b. Pengaturan cabang. Arsitektur pohon jeruk perlu dibangun sejak dini dengan cara mengatur percabangan berpola 1 – 3 – 9. Setiap pohon terdiri 1 batang utama yang mendukung 3 cabang primer, dan setiap cabang primer mendukung 3 cabang sekunder. c. Pengairan. Saat pertumbuhan vegetatif baru, pembungaan dan pembentukan buah harus tersedia cukup air, dan setelah panen lahan dikeringkan sekitar 3 bulan guna memicu pembungaan. Semakin besar ukuran tanaman atau semakin kasar tekstur tanah, semakin banyak air yang dibutuhkan. Pemasangan mulsa plastik hitam perak dapat menghemat air dan mengendalikan gulma di lahan kering. d. Pemupukan. Produksi optimal bisa dicapai jika tanaman tidak hanya diberi pupuk buatan tetapi juga pupuk organik. Tanaman muda banyak membutuhkan pupuk N, tetapi saat memasuki usia produktif perlu N, P dan K yang berimbang (Tabel 1).
Tabel 1. Rekomendasi Umum Pemupukan Tanaman Jeruk
Berikan pupuk kandang sekali setahun sebanyak 20 – 40 kg per pohon untuk umur 1 – 4 tahun dan 40 – 60 kg untuk umur diatas 4 tahun. Pupuk mikro diberikan 2 – 3 kali saat pertunasan dengan menyemprotkan senyawa atau pupuk daun yang mengandung unsur seng, tembaga, mangan, dan besi. e. Penjarangan Buah. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan buah bermutu tinggi dan menjaga kestabilan produksi. Caranya yaitu sisakan 2 buah per tandan menggunakan gunting pangkas. Kriteria buah yang dibuang : cacat, terserang hama penyakit, dan ukurannya paling kecil. f. Pengendalian Hama Penyakit. Sampai sekarang penyakit CVPD belum bisa disembuhkan. Pencegahanya adalah dengan menanam bibit yang sehat dan mengendalikan serangga kutu loncat (Diaphorina citri). Penggunaan pestisida sebaiknya diprioritaskan pada periode kritis yaitu pada fase pertunasan.
4. Panen Panen dilakukan saat buah mencapai kematangan optimal, sekitar 8 bulan dari pembungaan dan nilai brik sari buah sebesar 10%. Lakukan panen saat cuaca cerah, gunakan gunting pangkas, jangan memanjat pohon, dan masukkan buah kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik.
5. Pascapanen 1. Pengumpulan Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yg teduh dan bersih. Pisahkan buah yg mutunya rendah, memar dan buang buah yg rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yg biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dgn diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil. 2. Penyortiran dan Penggolongan Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yg busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dgn ukuran dan jenisnya. 3. Penyimpanan Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yg sehat dan bersih dgn temperatur ruangan 8-10 derajat C. 4. Pengemasan Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yg tidak terlalu berat untuk kebutuhan lokal dan kardus untuk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.
Terlepas dari semua hal diatas, maka tentu saja standar produksinya juga harus diperhatikan, yang meliputi : syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan. Adapun klasifikasi dan standar mutu jeruk terutama untuk komoditas jeruk keprok digolongkan dalam 4 (empat) ukuran yaitu kelas A, B, C dan D, berdasarkan berat tiap buah, yg masing-masing digolongkan dalam 2 (dua) jenis mutu, yaitu Mutu I dan Mutu II.
Saat telah adanya penerapan teknologi tanam yang baik, dan dengan didukung perhatian khusus pada peningkatan standar produksi, maka peningkatan harga jual komoditas jeruk bukanlah suatu hal yang mustahil. Dan jika hal itu, pada akhirnya jeruk bisa menjadi suatu komoditas yang menjanjikan di sektor ekonomi, yang tidak hanya bisa membawa perubahan positif pada ekonomi rumahtangga petani secara khusus, bahkan mungkin bisa membawa perubahan yang besar pada kestabilan ekonomi nasional kelak.
Artikel terkait : |