Peta Situs |
Kerjasama |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 798 |
![]() | Kemarin | 974 |
![]() | Minggu ini | 6773 |
![]() | Minggu Terakhir | 6899 |
![]() | Bulan ini | 13672 |
![]() | Bulan Terakhir | 33798 |
![]() | Semua hari | 1145227 |
Sekilas tentang Ayam Nunukan |
![]() |
![]() |
![]() |
Berita |
Oleh Nur Rizqi B |
Jumat, 16 Mei 2014 14:57 |
Ayam nunukan mempunyai karakteristik dan kekhasan tersendiri yang dapat dilestarikan dan dikembangkan. Karakteristik dari ayam nunukan : jantan dan betina memiliki bulu coklat sebagai warna dasar, pola warna bulu yang polos, kerlip bulu keemasan, corak bulu polos. Karakteristik lain dari ayam nuunukan adalah lambatnya pertumbuhan bulu pada sayap dan ekornya, yang sangat sedikit/sangat pendek atau bahkan tidak tumbuh sama sekali (Wafiatiningsih et al, 2005). Ayam nunukan merupakan ayam dwiguna yaitu sebagai ayam petelur dan pedaging. Pada umur 6 bulan beratnya dapat mencapai 3,5 kg (berat hidup) dan pada umur dewasa beratnya dapat mencapai lebih dari 4 kg (Irawan, 1996). Creswell and Gunawan (1987) menyatakan bahwa produksi pertama ayam nunukan pada umur 153 hari sedangkan ayam ras petelur berproduksi pertama pada umur 150 hari. Total produksi telur ayam nunukan adalah 182 butir /tahun sedangkan ayam ras sebanyak 259 butir . Walaupun produksi telurnya lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras, tetapi konsumsi ayam nunukan lebih rendah, 85 gr/ekor/hari, dibandingkan dengan ayam ras petelur yaitu 118 g/ekor/hari. Tetapi konversi pakan ayam nunukan lebih tinggi yaitu 3,6 dibandingkan ayam ras petelur yang mempunyai konversi pakan 2,7.
Artikel terkait : |