Sumberdaya Manusia |
Peta Situs |
Kerjasama |
SDG Kaltim |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 1301 |
![]() | Kemarin | 2145 |
![]() | Minggu ini | 6579 |
![]() | Minggu Terakhir | 9376 |
![]() | Bulan ini | 1301 |
![]() | Bulan Terakhir | 45691 |
![]() | Semua hari | 2596905 |
Pola usaha pekebun kelapa sawit terintegrasi dengan ternak sapi Di Kalimantan Timur |
![]() |
![]() |
![]() |
Oleh Ludy KK |
Kamis, 08 April 2021 12:57 |
Pola usaha pekebun kelapa sawit yang terintegrasi dengan ternak sapi di Kalimantan Timur ada 3 yaitu : 1) pola ekstensif (sapi dilepas bebas di perkebunan kelapa sawit secara terbatas), dan 2) pola semi intensif (pagi hari sapi dilepas bebas terbatas dan sore hari dikandangkan), dan 3) pola intensif (sapi dikandangkan). Profil usaha pemeliharaan sapi terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit : 1.Pola ekstensif : a)Jumlah kepemilikan sapi/anggota umumnya lebih banyak 10-15 ekor, b) dilepas di areal perkebunan kelapa sawit umur > 10 tahun, c) sapi dilepas bebas terbatas dengan cara merotasi lokasi pelepasan sapi setiap 2-3 hari sekali, d) perkawinan dilakukan secara alamiah dengan perbandingan jantan betina = 1:6 umumnya mutu pejantannya kurang baik, karena pejantan yang baik sudah dijual, e) pakan yang diberikan hanya mengandalkan hijauan pakan alam yang ada di perkebunan kelapa sawit, dan f) penanganan ternak agak sulit dilakukan, kecuali kelompok tani memiliki paddock untuk handling sapi (penanganan kesehatan dan penjualan ternak). 2.Pola semi intensif : a)Jumlah kepemilikan sapi/anggota umumnya lebih sedikit 5-10 ekor, b) dilepas di areal perkebunan kelapa sawit umur > 7 tahun, c) sapi dilepas bebas terbatas pada pagi hari sekitar jam 9-10 dengan cara merotasi lokasi pelepasan sapi setiap 5-7 hari sekali, kemudian sore harinya dikandangkan dan sudah disiapkan hijauan pakan yang diaritkan, d) perkawinan dilakukan secara alamiah dengan perbandingan jantan betina = 1:8 umumnya mutu pejantannya kurang baik, karena pejantan yang baik sudah dijual, tetapi bila diketahui induknya ada yang birahi dikawinkan secara buatan (IB/kawin suntik), e) pakan yang diberikan diberikan secara cut and carry saat sapi dikandang, tetapi bila dilepas bebas terbatas pemberian pakannya mengandalkan hijauan pakan alam yang ada di perkebunan kelapa sawit, dan f) penanganan ternak agak mudah dilakukan untuk penanganan kesehatan dan penjualan ternak. 3)Pola intensif : a)Jumlah kepemilikan sapi/anggota umumnya lebih sedikit 2-4 ekor, b) sapi dikandangkan terus menerus dengan pemberian pakan secara cut and carry sesuai kebutuhan nutrisi pakan ternak dan hijauan yang digunakan adalah hijauan unggul/alam, b) perkawinan dilakukan secara buatan (IB/kawin suntik) dengan mengandalkan pengetahuan dan keterampilan petani ternak untuk mendeteksi birahi sapi, c) kualitas pedet yang dihasilkan pada umumnya bermutu, karena hasil IB dengan pejantan unggul, dan d) penanganan ternak mudah dilakukan untuk penanganan kesehatan dan penjualan ternak (Ludy, BPTP Kaltim). Artikel terkait : |