Peta Situs |
Kerjasama |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 799 |
![]() | Kemarin | 974 |
![]() | Minggu ini | 6774 |
![]() | Minggu Terakhir | 6899 |
![]() | Bulan ini | 13673 |
![]() | Bulan Terakhir | 33798 |
![]() | Semua hari | 1145228 |
Desa Pimping kembangkan NaSa 29 |
![]() |
![]() |
![]() |
Berita |
Oleh Tarbiyatul M |
Sabtu, 23 November 2019 09:37 |
Keberhasilan produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu iklim, kesesuaian lahan, kesuburan tanah, varietas tanaman dan modal serta kelembagaan tani. Pada bulan Juli 2019, BPTP Balitbangtan Kaltim telah melakukan Kajian terhadap produktivitas jagung hibrida Nakula Sadewa (NaSa) 29 di Desa Pimping Kec. Tanjung Palas Utara Kab. Bulungan Prov. Kalimantan Utara. Berdasarkan data BMKG, ketersediaan air bagi tanaman di bulan Juli daerah Tanjung Selor berada pada kriteria cukup (> 60%). Hal ini ditunjukkan data analisis curah hujan berada pada kriteria menengah sampai tinggi dengan sifat hujan normal hingga diatas normal pada bulan tersebut untuk wilayah Kalimantan Utara. Sedangkan jumlah curah hujan tahunan di Kabupaten Bulungan diatas 3.000mm dengan curah hujan rata-rata bulanan sekitar 200 – 300 mm. Walaupun hujan terjadi sepanjang tahun di Kab. Bulungan namun penetapan awal tanam sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanian. Desa Pimping dengan mayoritas masyarakat lokal (Dayak) memiliki mata pencaharian di sektor pertanian dengan komoditas utama yang dikembangkan yaitu lada dan tanaman pangan (padi ladang dan jagung). Pengenalan Varietas jagung hibrida NaSa 29 dirasakan oleh petani yang tergabung pada Poktan Timbul Bersama sangat bermanfaat. Terutama sistem tumpangsari tanaman Jago (jagung dan padi gogo). Pendampingan paket teknologi (1) sistem tanam (tunggal/ganda), (2) pemupukan berimbang, dan (3) pengendalian OPT serta (4) penanaman dengan seed planter. Hasil ubinan jagung NaSa 29 yang dilaporkan BPS Kabupaten yang dilakukan pada 7 November 2019 di lokasi kajian tumpangsari tanaman (Turiman) jagung NaSa 29 dan padi Inpago 8 di Desa Pimping yaitu 6,79 ton pipilan kering/ha. Hasil panen meningkat lebih dari 200% dibanding dengan cara petani yang selama ini dilakukan walaupun pada kondisi air yang terbatas. Adaptasi NaSa 29 di lahan kering Pimping mendorong petani ladang lakukan tanam secara tumpangsari padi ladang dengan jagung hibrida pada musim tanam padi tahun ini (periode Okmar 2019/2020) dan tumbuh minat petani menjadi penangkar jagung hibrida karena antusias masyarakat lokal untuk menanam jagung dan mahalnya harga benih jagung hibrida. Artikel terkait : |