Sumberdaya Manusia |
Peta Situs |
Kerjasama |
SDG Kaltim |
Success Story |
Info Teknologi |
Sebaiknya Anda Tahu |
Peraturan Pertanian |
![]() | Hari ini | 1264 |
![]() | Kemarin | 1877 |
![]() | Minggu ini | 5557 |
![]() | Minggu Terakhir | 9766 |
![]() | Bulan ini | 22276 |
![]() | Bulan Terakhir | 47044 |
![]() | Semua hari | 2316490 |
Solusi Budidaya Cabai Di Musim Hujan |
![]() |
![]() |
![]() |
Oleh Sundari dan Ekayujaya |
Sabtu, 30 Juni 2018 07:12 |
Cabai merupakan salah satu komoditas strategis Kementerian Pertanian yang terus dikembangkan dan ditingkatkan produksinya untuk demi tercapainya kemandirian pemenuhan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi kebutuhan cabai tetap sulit terpenuhi sehingga harga cabai pun tidak bisa di prediksi, salah satu faktor penyebab yaitu selama ini petani kebanyakan menanam cabai hanya di penghujung musim penghujan. Hal itu dikarenakan sebagian petani menganggap musim hujan sebagai off season tanaman cabai dan terlalu sulit merawat cabai di musim penghujan. Secara teori menanam cabai pada musim hujan dipastikan akan menghadapi kendala cuaca yang tidak kondusif bagi tumbuh kembangnya tanaman cabai secara normal. Selain itu akan memicu pula berkembangnya organisme pengganggu tanaman baik hama maupun penyakit tanaman sehingga risiko kegagalan panennya menjadi lebih besar. Untuk mengantisipasi agar tanaman cabai tidak terancam gagal selama musim hujan, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: a. Varietas yang digunakan Kementerian Pertanian telah menghasilkan beberapa varietas cabai yang disa dibudidayakan di off season diantaranya varietas Kencana dengan produksi mencapai 22,9 t/h, Ciko 20,5 t/h, Rawit Prima 20,25 t/h, dan Rabani dengan produktifitas 13,4 t/ha. b. Drainase Pengaturan drainase dapat dilakuan dengan membuat bedengan, hal ini penting untuk menanggulangi banjir yang mungkin terjadi. Untuk itu agar terhindar dari hal-hal buruk selama musim hujan maka bedengan dibuat dengan ukuran sebagai berikut :
c. Pemupukan Pada musim hujan, total pupuk yang diberikan bersamaan dengan pemasangan mulsa plastic-hitam perak (PHP) sebanyak 85% dari penanaman di musim kemarau karena jumlah air yang melimpah dimusim hujan akan mudah malarutkan pupuk pada bedengan. Namun, perlu perhatikan bahwa pada musim hujan ini komposisi pemupukan sebaiknya tidak terllau banyak mengandung unsure nitrogen karena unsure nitrogen akan diperoleh juga dari udara bebas. Kelebihan unsur nitrogen menyebabkan barang tanaman cabe banyak mengandung air (sekulen). Tanaman yang sekulen akan mudah terserang hama dan penyakit. Selengkapnya komposisi pemupukan cabe dimusim hujan.
Jensi dan dosis pupuk cabai di musim hujan Jenis pupuk dosis per tanaman (gram) Dosis per ha (kilogram) Pupuk kandang 1.000 16.000 ZA 20 320 Urea 10 160 TSP (SP-36) 35 560 KCl 20 320 Borate 1 16 Furadan/Petrofur 2 32
Pupuk kandang diberikan pada saat bedengan selesai 70%. Pemberian dilakukan per bedengan dengan memeprkirakan satu tanaman mendapatkan dosis 1 kg. setelah pupuk kandang ditebarkan, lahan dicangkul kecil-kecil agar pupuk kandang bersatu dengan tanah bedengan. Selang waktu antara penebaran pupuk kandang dan pupuk kimia kira-kira 2 minggu. Sebelum pupuk kimia ditebarkan, kondisi bedengan yang akan dipupuk harus basah oleh air hujan atau telah tergenangi air pada malam sebelumnya. Pupuk ditebarkan secara merata di seluruh permukaan bedengan. Bedengan kemudian dicangkul agar pupuk berbaur dengan tanah. Setelah itu, bedengan dirapikan dengan menghaluskan/meratakan permukaannya menggunakan potongan bilah bamboo besar atau sisi-sisi tepi cangkul. Bedengan yang telah dipupuk dan dirapikan disebut sebagai bedengan jadi. Bedengan air ini disiram secukupnya kemudian segera ditutup dengan mulsa PHP. d. Jarak Tanam Populasi tanaman cabe dimusim hujan dianjurkan tidak terlalu padat agar tidak merangsang pertumbuhan dan perkembangan hama serta penyakit tertentu. Kepadatan tanaman sebaiknya tidak lebih dari 17.000 tanaman per hektar dan idealnya 16.000 tanaman per hektar untuk lahan datar dan 14.000 tanaman untuk lahan terasering. Jarak tanam yang digunakan untuk musim hujan yaitu 60 cm x 65 cm dengan system tanam zig-zag atau 65cm x 70 cm dengan system tanam berhadap-hadapan antar tanaman. Apabila lahan penanaman berbentuk terasering (bukan hamparan) maka penananamn sebaiknya dimulai dari hamparan paling bawah. Dengan demikian, bila tanaman paling tua terserang penyakit tidak akan menular ke tanaman yang lebih muda lewat air pengairan. e. Menggunakan Mulsa Pemasangan mulsa PHP idealnya menunggu saat cuaca panas atau antara pukul 09.00-14.00 sebab dalam kondisi panas, mulsa plastic-hitam perak akan mudah mengembang bila ditarik kencang. Namun, sinar matahari yang terik sulit diperoleh pada musim hujan. Untuk mengatasi hal ini, mulsa PHP dikaitkan terlebih dahulu dengan perak penjepit mulsa yang terbuat dari bilah bambu pada ujung-ujung bedengan.
Referensi :
Artikel terkait : |